Pages

Thursday, May 31, 2012

In Changes We Believe

Hai, salam dari MMT batch 2 GroupM!

:)

Post kali ini saya ingin mengajak pembaca membuka hati dan cakrawala sambil menambah pengetahuan. Mari kita awali dengan lirik lagu yang sangat representatif ini :

"You say you want a revolution.. Well you know. We all want to change the world"

Revolution - The Beatles


Ya, kita semua ingin dunia yang lebih baik. Kita semua ingin melakukan sesuatu yang nyata untuk menjawab masalah-masalah yang dialami dunia. Kemiskinan, pendidikan, kelaparan, perang, kematian, dan segala sesuatu yang setiap harinya terjadi di pelosok dunia. Tidak hanya masalah kemanusiaan, kita juga ingin berbuat sesuatu untuk alam dan kehidupan yang lebih baik.

To define what's happening in the world right now, let's all take a look at this infographic!



Saat ini, awareness akan isu-isu tersebut sudah terbentuk. Setiap orang di dalam hatinya mengetahui bahwa kita harus melakukan sesuatu. Peran pemerintah (government) sebagai pelaksana aspirasi seluruh rakyat (people) sangat diharapkan. Sayangnya, kepercayaan terhadap tindakan pemerintah dalam menciptakan perubahan mulai menipis. 'People' are tired of waiting for the 'Government' to actually take action in order to create changes.

Sebagian orang bosan menunggu dan akhirnya  bergabung untuk menyelenggarakan gerakan-gerakan demi dunia yang lebih baik. Kelompok-kelompok tersebut  membentuk komunitas-komunitas atau lembaga-lembaga, contohnya: Greenpeace, WWF, Cordaid, FBCN, dan lain-lain.Yang menarik, saat ini tidak hanya kelompok-kelompok semacam itu yang akhirnya turun untuk melakukan sesuatu. Produsen-produsen dengan membawa nama brand-brand masing-masing pun ikut berkontribusi untuk menciptakan perubahan yang baik bagi dunia.

Mungkin orang-orang yang skeptis melihat ini sebagai 'pencitraan' semata, yaitu upaya brand untuk diasosiasikan kepada hal-hal positif untuk kepentingan brand tersebut. Tentunya pandangan seperti itu tidak sepenuhnya salah, tidak juga sepenuhnya benar. Pada akhirnya, apapun tujuan dari brand, kampanye-kampanye yang diselenggarakan benar-benar memberikan hasil nyata.

Perlu diketahui, kampanye bertajuk sosial tidak semuanya digolongkan sebagai pemasaran sosial. Gambaran pemasaran sosial ini tak jarang menghablur dengan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR).


Memang apa sih perbedaannya?

Pemasaran Sosial (social marketing) adalah kegiatan pemasaran yang bertujuan sebesar-besarnya demi kebaikan dan nilai murni kemanusiaan.

Contoh dari 'Pemasaran Sosial' (social marketing) di Indonesia baru-baru ini adalah social movement yang diadakan YPKAI (Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia).



Social movement ini merupakan gebrakan yang cukup berani dalam dunia pemasaran sosial di Indonesia. Bagaimana tidak? YPKAI menantang orang-orang untuk menyumbangkan rambut mereka (dipotong minimal 10cm hingga botak). Rambut yang terkumpul lalu akan diuangkan dan diberikan sepenuhnya bagi anak-anak dengan kanker. 


Selain untuk menggalang dana, kegiatan ini sebenarnya merupakan upaya pembentukan sikap masyarakat terhadap isu kanker anak. Shave for Hope menciptakan empati orang-orang dengan cara membuat mereka merasakan bagaimana perasaan anak-anak dengan kanker yang menjalani kemoterapi dan kehilangan rambutnya. Kegiatan yang ditargetkan mengajak 1.000 orang peserta ini tergolong mencapai kesuksesan dan mendatangkan respons yang positif dari masyarakat (baik secara online maupun offline). 

Biasanya brand berpartisipasi dalam kegiatan pemasaran sosial melalui bentuk sponsorship. Dalam kegiatan Shave for Hope tersebut, dapat dilihat Johnny Andrean membawa nama brand-nya sebagai sponsor aktif. Hal ini berbeda dengan bagaimana brand berperan pada kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR).



Corporate Social Responsibility (CSR) adalah kegiatan yang dilakukan oleh brand sebagai bentuk giving back to society. Untuk jelasnya, kita dapat melihat kegiatan yang dilakukan oleh Pizza Hut.


Pizza Hut di seluruh dunia menyelenggarakan kampanye World Food Program. Pizza Hut mengumpulkan dana untuk menyediakan makanan (pangan) pada orang-orang yang membutuhkan (dari daerah-daerah yang dilanda masalah kelaparan). Penyediaan makanan tersebut melalui berbagai cara, antara lain: penggalangan dana dari hasil penjualan Pizza Hut dan penyediaan fasilitas untuk menyampaikan sumbangan dari masyarakat.


Pada akhirnya, apapun bentuk kampanye untuk tujuan sosial ini sebenarnya tidak menjadi masalah. Siapapun yang menyelenggarakan juga tidak menjadi masalah. Begitu pula dengan tujuan: apakah murni dan tulus atau untuk pencitraan semata. Yang terpenting adalah peranan brand atau pihak-pihak ini benar-benar melakukan sesuatu untuk perubahan yang lebih baik. Hal yang sangat dunia butuhkan saat ini.

Anggota MMT batch 2 GroupM mungkin sangat beruntung untuk berkecimpung di bidang ini. Kami sedikit lebih dekat untuk dapat menciptakan 'sesuatu', act of random kindness, perubahan ke arah yang lebih baik. Entah itu melalui brand yang akan kami kerjakan maupun melalui koneksi dengan media massa.

In changes we believe!



Love,
MMT batch 2 GroupM

No comments:

Post a Comment