Pages

Thursday, May 3, 2012

"Kerjaan Kamu di GroupM Apaan Sih?"

Ok.. Sebagai orang yang baru berkecimpung di industri Media Investment, berapa kali sih kita akan diberondong dengan pertanyaan seperti pada judul di atas? Baru sebulan aja saya menjadi MMT Batch 2 GroupM, saya sudah mendapati pertanyaan sejenis dilemparkan kepada saya secara bertubi-tubi. Dan berikut adalah pihak-pihak yang bertanggung jawab atas terlontarnya pertanyaan tersebut:
  • Orang tua yang bingung kerjaan anaknya halal atau tidak
  • Teman kuliah seangkatan yang penasaran mau ngebandingin gajinya
  • Teman kuliah yang belum dapat pekerjaan
  • Pihak fakultas yang penasaran mahasiswanya sukses atau tidak
  • Dan pihak-pihak lainnya yang memiliki perhatian lebih terhadap kehidupan kita (re: kepo)
Di posting-an sebelumnya mengenai GroupM dan agency-agencynya kami sudah berusaha menjawab pertanyaan, "Kamu kerja dimana sekarang?". Biasanya, pertanyaan tersebut akan dilanjutkan dengan pertanyaan, "Perusahaan apaan tuh?", yang juga telah kami usahakan jawab pada posting-an mengenai bagaimana media agency bekerja.
Namun, pertanyaan berikutnya yang keluar dari mulut sang penanya lah yang akan sedikit menyulitkan, yaitu "Terus, Kamu kerjanya apa?"
Untuk memudahkan menjawab (ataupun mendapatkan jawaban) dari pertanyaan tersebut, silahkan perhatikan ilustrasi di bawah.

(Biasanya kondisi ini terjadi saat reunian, ataupun kumpul-kumpul afterhours.)

Eh gw penasaran nih kalo di kantor lo tuh kerjanya ngapain sih?
Jadi gini, pada dasarnya kerjaan di kantor gw itu terbagi jadi 2, yaitu yang namanya sebagai Media Planner dan sebagai Media Investment/Implementer. Ok kalo gitu coba gw jelasin dari Media Planner dulu kali ya.

(Teman kalian akan memberikan respon yang berbeda.)
  • (Teman dengan IQ tinggi)   Oohh, kayanya gw ada gambaran deh kerjaan lo kaya gimana..
  • (Teman dengan IQ sedang) Hmm ok, terus apa tuh beda kerjaannya?
  • (Teman dengan IQ rendah) Jadi apa bedanya Media Planner ama Wedding Planner?
(Mari berdoa agar kita tidak usah bertemu dengan tipikal yang terakhir tersebut.)

Ok, jadi Media Planner itu orang yang nantinya akan berhubungan langsung dengan klien/pengiklan yang biasanya ingin iklan atau kampanye product/brandnya dapat disebarluaskan di media-media sehingga tertangkap oleh indera para calon konsumennya. Kerjaan seorang Media Planner diawali dengan meeting/briefing pertama dengan klien untuk mengetahui apa objektivitas dari sang klien tersebut, seberapa besar budget yang akan dipergunakan, serta berapa lama kampanye tersebut akan dikelola. Pada tahap ini Media Planner juga bisa melakukan brainstorming dengan mengajukan ide-idenya.

Setelah itu, Media Planner akan melakukan perencanaan grand strategy bagaimana caranya agar iklan sang klien dapat memiliki kemungkinan dikonsumsi para pemirsanya dengan tingkat kemungkinan yang paling tinggi. Channel-channel media seperti TV, media cetak, radio, outdoor media, dan internet merupakan saluran-saluran yang akan dipertimbangkan penggunaannya oleh Media Planner untuk mencapai optimalisasi kemungkinan tertinggi iklan tersebut akan dikonsumsi.

Mengacu pada objektivitas klien dan insights dari kondisi pasar yang ada, Media Planner lalu akan mengajukan rencananya tersebut untuk terlebih dahulu disetujui oleh pihak klien. Dan setelah rencananya tersebut disetujui, maka peran akan lebih banyak diambil alih oleh Media Investment.

Peran Media Investment sendiri dapat mengambil analogi seperti seorang pialang saham. Pialang saham akan membantu menginvestasikan uang kliennya dengan mengelola sebuah portfolio saham. Portfolio tersebut bertujuan untuk mengoptimalisasi keuntungan sekaligus meminimalisir kerugian. Sama halnya yang dilakukan oleh seorang Media Investment, dia akan melakukan media selection untuk memilih faktor-faktor seperti program TV apa yang ratingnya paling tinggi, radio apa yang pendengarnya paling banyak, koran apa yang jangkauannya paling luas, sehingga dapat memberikan kemungkinan iklannya terkonsumsi makin tinggi, sekaligus dapat saling menjadi bantalan jika salah satu pilihan tersebut ada yang gagal. Namun, faktor yang paling penting dalam memilih media-media tersebut adalah kesesuaian target konsumen klien dengan target pemirsa media, di samping faktor-faktor yang telah disebutkan sebelumnya. Dan setelah keputusan diambil, maka Media Investment akan mengeksekusi pembelian spot-spot iklan pada media-media yang telah dipilih sebelumnya.

Jadi, kalo Media Planner itu lebih berhubungan dengan klien/pengiklan, maka Media Investment itu lebih berhubungan dengan pihak media.

Hmm begitu ya, terus jadi lo sekarang Media Planner apa Media Investment?
Nah kalo gw sekarang masih menjalani training sebagai Media Master, atau disebut juga MMT Batch 2 GroupM, itu program pelatihan selama 3 bulan agar para trainee-nya menyerap dulu semua ilmu tentang dunia Media Investment Management jadi nantinya diharapkan bisa membawa perusahaan ke tingkatan yang jauh lebih mantap!

Sekian ilustrasi dari pekerjaan yang deskripsinya sering kali membingungkan khalayak ramai. Penulis berharap, walaupun tulisan ini nantinya dianggap kurang bersifat edukatif, tapi minimal dapat menghibur dan bersifat atraktif.

Terima kasih, sampai jumpa di posting berikutnya!

1 comment:

  1. bagaimana caranya saya bisa mengikuti dan melamar sebagai media planner / media investment di grup M?,,sekitar 2 thn yang lalu saya bekerja di Radio buying Agency yang banyak sekali berhubungangan dengan grupM untuk mengeksekusi iklan radio

    ReplyDelete